Loading Website
Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

Mengenai Saya

Mengenai Saya

Formulir Kontak

Cari Blog Ini

Label

no-style

Daftar Site Favorit Saya

Infopreneur Sukses

Berita Kalimantan Timur

Indeks berita terbaru hari ini di Kalimantan Timur, Samarinda, Kutai Kartanegara, Balikpapan, Bontang, Kutim, Berau, PPU, Paser, Kubar, Melak

Panduan Dropship

Kursus Advance SEO_Saung Seo

Most Popular

Easy import From China

Halaman

21 Hari Mencari Jodoh

Featured Posts

{getFeatured} $label={recent}

Seni Menjadi Pedagang Online

Mahir Website

Cloud Hosting Indonesia
Tampilkan postingan dengan label Kecelakaan. Tampilkan semua postingan

Maut di Simpang Rapak Balikpapan, Diduga Rem Truk Blong, Korban Terkapar di Jalanan


Video kecelakaan maut viral di media sosial. Lakalantas ini terjadi di simpang lima Muara Rapak Jl Ahmad Yani, Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat 21 Januari 2022.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.30 WITA. Terjadi di jam sibuk saat warga kota hendak memulai aktivitasnya. Dalam video terlihat beberapa mobil dan sepeda motor rusak parah. Sejumlah korban pengendara roda dua tampak tergeletak di jalan.

Truk yang diduga mengalami rem blong. (ist)

Diduga, penyebab kecelakaan maut ini adalah truk yang mengalami rem blong. Akibatnya, truk menghantam semua kendaraan di depannya.

Kecelakaan di lokasi ini bukan yang pertama. Sejumlah warganet yang mengomentari video yang viral turut menyesalkan kejadian ini. Rata-rata mereka menyoal kebijakan pemerintah kota yang tak juga belajar dari kejadian berulang.

“Mohon kiranya dinas perhubungan pemda dan pemkot ambil tindakan tegas, kendaraan niaga yg umurnya sudah diatas 10th jangan lagi bisa beroperasi di jalanan kota karena sangat riskan bahaya kondisi kendaraan, terimakasih” tulis warganet yang mengomentari video yang diunggah @info86_balikpapan.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah pengendara lain dan jemaah Masjid Al Munawwar  yang baru selesai melaksanakan salat subuh tampak membantu proses evakuasi korban yang terluka sesaat setelah kejadian. Tak berselang lama, anggota polisi, BPBD, relawan, medis, dan Basarnas tampak membantu proses evakuasi.

Diketahui, truk berwarna merah yang diduga penyebab laka maut tersebut berasal dari arah Jalan Soekarno Hatta, kilometer 0,5, menuju arah kota. Namun, saat melewati jalan turun dekat traffic light, justru menabrak kendaraan yang ada di depannya, dan baru terhenti hingga samping masjid Al Munawar.

Belum diketahui pasti penyebab dan jumlah korban jiwa akibat kejadian ini. Sejumlah pengendara yang menjadi korban dievakuasi ke sejumlah rumah sakit.
Relawan Balikpapan sempat meminta bantuan ke jajaran instansi terkait, sesaat setelah kejadian.

“Tolong semua jajaran datang ke Rapak, ada kecelakaan beruntun dan ada korban jiwa, segera segera,” ujarnya melalui perpesanan singkat di grup koordinasi bencana.

Pada pukul 08.00 WITA, korban sudah dievakuasi seluruhnya, dan kendaraan rusak mulai dipindahkan dari lokasi kejadian agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Kejadian ini sudah terulang beberapa kali dan belum ada solusinya.

UPDATE: 5 Korban Meninggal Dunia

Data terbaru yang dirilis Direktorat Polda Kaltim, ada 5 korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini. 4 orang luka berat dan selebihnya luka-luka. Korban mendapat perawatan di RSUD Kanujoso.

Identitas sopir kontainer maut nomor polisi KT 8543 AJ berinisial MA kini sudah diamankan polisi. Laki-laki 48 tahun ini berangkat dari parkiran di Jalan Pulau Balang Kilometer 13, pada pukul 05.00 Wita. Kontainer 20 feet yang dia kendarai berisikan kapur pembersih air dengan berat 20 Ton yang hendak di antar ke daerah Kampung Baru, Balikpapan Barat.

Saat melintas di depan Rajawali Foto Km.0,5 supir mengaku sudah mulai mengurangi persneling dari 4 ke 3. “Saat di depan Bank Mandiri Muara Rapak, rem sudah tidak berfungsi, truk meluncur tak terkendali dan menabrak yang ada di depannya,” terang Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Sonny Irawan.


Sumber HDTV

Jatuh Saat Mencuci Excavator, Pria di Berau Ditemukan Mengambang


Jasad pemuda bernama Justam (29) yang dikabarkan tenggelam saat mencuci excavator di Tepi Sungai Jembatan Gantung, Gunung Tabur, Berau ditemukan mengambang pada Kamis 20 Januari 2022.

Jasad pemuda malang tersebut ditemukan dalam posisi tertelungkup dan masih menggunakan pakaian lengkap. Tim gabungan SAR yang sudah melakukan operasi pencarian selama 4 hari belakangan segera mengevakuasi jasad korban dan membawanya ke rumah sakit sebelum nantinya dikembalikan kepada pihak keluarga.

“Dalam operasi pencarian hari ke-4, tim gabungan SAR berhasil menemukan korban  Justam (29) dengan jarak 5 kilometer ke arah timur dari lokasi kejadian. Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan telah dibawa ke RS Dr. Abdul Rifai,” ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Melkianus Kotta.

Informasi yang diterima HEADLINEKALTIM.CO dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, pada Senin 17 Januari 2022 lalu sekitar pukul 14.30 WITA, Justam sempat terlihat sedang mencuci excavator di tepi sungai. Belum selesai dia mencuci, mungkin karena licin, Jusman justru terjatuh ke sungai. Tubuh Jusman sempat timbul tenggelam di permukaan sungai, sebelum akhirnya benar-benar “ditelan” sungai.

“Dengan ditemukannya korban, operasi pencarian ditutup dan seluruh SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing,” tutup Melkianus Kotta.

Sumber HDTV

Pria yang Jatuh Saat Mandi di Sungai Ditemukan Meninggal Dunia

Usai sudah pencarian Poniran, pria lajang 39 tahun yang dikabarkan tenggelam di sungai Mahakam. Warga Ulaq Nanga, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Jasadnya mengambang di permukaan sungai, Rabu 19 Januari 2022.

Saat ditemukan, jasad Poniran terbawa arus sungai beberapa kilometer dari lokasi kejadian. Selanjutnya, oleh tim gabungan SAR, jasad Poniran dievakuasi dan dimasukkan ke dalam kantong mayat berwarna hitam untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit.

“Ya benar, korban telah ditemukan. Kondisinya dalam keadaan meninggal dunia,” ucap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Melkianus Kotta.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Senin 17 Januari 2022, korban dilaporkan jatuh dan tenggelam saat mandi di atas sebuah kapal kayu yang sedang tambat di sungai Mahakam, sekitar wilayah Loa Janan Ulu. Namun sebelum jatuh ke sungai, korban sempat terlihat oleh seorang rekannya, tiba-tiba kejang-kejang dan tergeletak di lantai kapal. Diduga, saat itu penyakit epilepsi yang diderita korban mendadak kambuh.


Sumber HDTV

Maut! Truk Kontainer Pengangkut 40 Ton Keramik Seruduk dan Melindas Pemotor di Lampu Merah

Kecelakaan maut kembali terjadi di jalur turunan simpang 4 lampu merah Jalan MT Haryono, BALIKPAPAN. Pada Jumat 31 Desember 2021, sebuah truk kontainer bermuatan lebih dari 40 ton keramik lepas kendali. Diduga lantaran mengalami rem blong.

Dua pengendara motor menjadi korban setelah diseruduk dari belakang. Korban terlindas. Pengendara bernama Yoseph meninggal dunia di tempat dengan kondisi mengenaskan. Tubuhnya terjepit di bagian bawah truk kontainer.

Awalnya, truk kontainer yang dikemudikan Faisal melaju ke arah Jalan MT Haryono. Tepat di jalur turunan, tiba-tiba rem blong. Saat itu, pengemudi berusaha untuk banting setir ke kiri untuk menghindari antrean kendaraan yang sedang berhenti di lampu merah. Naas, ternyata di situ ada 2 pengendara motor.

Truk maut itu terus melaju, menabrak apa saja yang ada di depannya. Truk baru benar-benar berhenti setelah tubuh Yoseph terhimpit di antara rem angin truk kontainer.

“Saat itu suasana lalulintas kendaraan masih sepi dan lancar. Berada di turunan, lalu banting setir ke kiri. Ada korban, 1 meninggal di tempat, terlindas di bawah truk. Belum diketahui penyebabnya, apakah dari rem blong atau bukan,” kata Kanit Patroli Polres BALIKPAPAN Iptu Dalip.

Petugas dari Basarnas Kaltim yang melakukan evakuasi terhadap jasad Yosep berjuang keras lantaran tubuhnya terjepit di antara rem angin mobil truk.

“Evakuasi mengalami kendala. Selain muatan truk lebih 40 ton, juga khawatir jika diangkat, jembatan tidak akan kuat menahan. Proses evakuasi berlangsung 30 menit,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A BALIKPAPAN Melkianus Kotta.