Sebanyak 37 perangkat daerah di Kaltim menerima penghargaan SAKIP yang diserahkan di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim pada Kamis 20 Januari 2022.
Ke-37 perangkat daerah tersebut masing-masing masuk dalam kategori sangat baik sebanyak 18 OPD, kategori baik sebanyak 10 OPD dan 9 OPD masuk dalam kategori cukup. Sedangkan OPD yang masuk dalam 3 besar penilaian adalah Inspektorat Provinsi Kaltim mendapatkan peringkat 1, disusul oleh Dinas Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim berada di peringkat ke-2 dan Dinas Peternakan Provinsi Kaltim berada di peringkat ke-3.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim HM Sa’bani yang mewakili Gubernur Kaltim dalam penyerahan penghargaan mengatakan, di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terdapat 3 Asisten Pemerintahan dan 9 biro yang digabung dengan 30 OPD.
Dalam proses evaluasi dan penilaian dilakukan dengan sangat teliti. “Artinya, biro-biro perlu refleksi diri untuk memperbaiki kinerja ke depan. Kebetulan nanti Sekda baru, jangan sampai nilainya malah menjadi turun karena sudah paham bagaimana mencapai “sakit” yang tertinggi. Saya harapkan, pada tahun berikutnya itu penyerahan penghargaan antara baik dan sangat baik saja, tidak ada lagi yang cukup,” katanya.
Dikatakannya, penilaian kinerja dan pemberian penghargaan SAKIP hanya dilakukan di lingkup Pemprov Kaltim guna bersama-sama mengevaluasi dan melakukan perbaikan kinerja di setiap perangkat daerah.
“Jadi, jangan patah semangat, tapi tingkatkan terus kinerja untuk meraih predikat yang menjadi standar dalam organisasi. Standar itu adalah sangat baik, kalau di bawah itu artinya belum memenuhi standar,” ujarnya.
Seluruh OPD di lingkungan Pemprov Kaltim diminta untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan daerah. Sebab, itu menjadi salah satu alat ukurnya.
“Yang menjadi kewajiban kita yaitu selalu dalam posisi opini laporan keuangan WTP, itu adalah standar kita. Kalau sudah WTP kita dapat, tinggal memperbaiki sedikit saja temuan, atau LHP yang belum kita tindaklanjuti. Jangan sampai kita teledor dan lalai sehingga laporan keuangan kita tidak terlalu fokus dalam menyiapkan,” pesannya.
Dilanjutkan HM Sa’bani, masih ada satu penilaian Kaltim yang belum sampai pada jenjang yang sangat baik secara nasional, yakni masih lemahnya sistem pemerintahan berbasis elektronik.
“Kita diberikan penilaian relatif masih menengah ke bawah. Saya harap itu semakin dimantapkan, sehingga kita bisa memanfaatkan berbagai teknologi dan informasi dengan baik. Kalau bisa diintegrasikan dalam konsep itu dalam aplikasi, penilaian SSBE yang dilakukan Kemenpan sudah menjadi lebih baik. Itu perlu semangat bersama untuk mencapai hasil yang baik,” terangnya.
Dikatakannya, perjalanan pemerintah daerah yang ada saat ini hanya tinggal 2 tahun ke depan. Diharapkan kinerja capaian yang dinilai dapat dicapai dengan kategori baik dan sempurna.
“Predikat SAKIP kita di nasional baru B, kalau bisa kita naik ke A. Selian itu, alat ukur inovasi daerah kita masih dinilai kurang inovatif karena inovasi yang belum ada tersampaikan, terkompilasi dengan baik untuk disampaikan kepada Balitbang Kementrian Dalam Negeri sehingga nilai inovasi kita masih di bawah. Mudah-mudahan di tahun ke depan semakin baik,” harapnya.
Sumber HDTV
Checking your browser before accessingPlease enable Cookies and reload the page. This process is automatic. Your browser will redirect to your requested content shortly. Please allow up to 5 seconds… |